Selasa, 08 Maret 2011

Batch & Online prosessing

  • Batch Processing
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.

Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.

Berikut ini gambar pemrosesan batch:












  • Online Processing
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.















Dari 2 pengertian diatas, maka dapat disimpulkan perbedaan antara Batch Processing dan Online Processing antara lain:
  • Pada batch processing, data yang dimasukkan akan dihimpun dahulu menjadi 1 kelompok atau batch baru kemudian akan dimasukkan ke database untuk mengupdate master file. Sedangkan pada online processing, data yang dimasukkan atau diinput akan langsung dimasukkan ke dalam database untuk mengupadate master file pada saat itu juga.
  • Pada batch processing, data yang dikelompokkan tersebut akan dicek ulang dan disortir sebelum dikirim ke database sehingga jika terdapat data yang tidak valid, data akan dimasukkan ke dalam error report. Pada online processing, hal ini tidak terjadi sehingga ada kemungkinan terdapat data yang tidak valid yang masuk ke database.
  • Pada online processing, waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate database relatif lebih cepat daripada batch processing.
  • Proses yang memakai batch processing biasanya ditujukan untuk aplikasi yang memiliki jumlah transaksi yang besar, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pendahuluan, sebelum data-data tadi diolah.
  • Online processing lebih ditunjukan untuk pengolahan data yang memerlukan suatu tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi, karena kebutuhan informasi yang harus segera diperoleh pada saat yang sama.

sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Batch_processing
dan buku-buku mengenai Sistem Informasi Manajemen lainnya...

Kamis, 24 Februari 2011

Budaya Organisasi Toyota-Astra


JUDUL : Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Sistem Produksi PT.Toyota Astra Motor

PENDAHULUAN
Profil Toyota Astra








1971 Peresmian PT Toyota-Astra Motor (TAM)    sebagai importir dandistributor kendaraan Toyota di Indonesia
1973 Didirikan pabrik perakitan PT Multi Astra
1976 Berdiri PT Toyota Mobilindo sebagai pabrik komponen
1977 Kijang pertama kali diluncurkan ke publik
1982 Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi
1987 Ekspor perdana Kijang ke beberapa
1989 Ekspor perdana Kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik
1996 Merger empat perusahaan Toyota di Indonesia : PT Toyota-Astra Motor, PT Multi Astra, PT Toyota Mobilindo dan PT Toyota Engine Indonesia
2000 Pabrik mobil moderen Karawang diresmikan
2003 TAM berubah menjadi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan didirikan Tam sebagai distributor. Produksi Kijang ke-1.000.000 unit.

2004 Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi TAM-TMMIN dan PT Astra Daihatsu Motor. Peluncuran      Kijang Generasi V, Kijang Innova.


I.  Latar Belakang

Budaya merupakan suatu cara hidup dalam suatu bentuk organisasi. Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional dan psikologis. Hal ini mungkin mencakup semangat kerja karyawan, sikap, dantingkat produktivitas. 

Budaya organisasi juga mencakup simbol (tindakan,rutinitas, percakapan, dan makna-makna yang dilekatkan orang pada simbol-simbol ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai melalui interaksi yang terjadi antara karyawan dan pihak manajemen.


Dalam mencapai puncak kesuksesan suatu organisasi faktor kompetensi saja tidaklah cukup, terlebih lagi bila organisasi yang dimaksud adalah organisasi bisnis yang besar seperti perusahaan. Selain kompetensi  individu. Yang diperlukan adalah "kemampuan bekerja dalam Tim" secara efektif dengan memanfaatkan keahlian, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki guna memperbaiki kelemahan dalam perusahaan.


Untuk lebih jelasnya secara terminologis budaya adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Dikatakan membudaya bila kontinu atau berkelanjutan.


Sedangkan organisasi secara etimologis merupakan tubuh atau alat tubuh, aturan, susunan, perkumpulan dari kelompok tertentu dengan dasar ideologi yang sama.


Dijelaskan menurut S. Robbin (1997) budaya organisasi adalah budaya dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi.


Karena budaya organisasi yang akan dibahas pada penulisan ini adalah budaya organisasi pada perusahaan Toyota,  maka sebaiknya kita harus mempunyai pengetahuan dasar terlebih dahulu mengenai poin-poin penting dari budaya organisasi itu sendiri.


Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menentukan kekuatan budaya organisasi :


1. Kebersamaan

2. Intensitas


Ciri-Ciri Budaya Kuat :
a. Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi.

b. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan.

dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam.

perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.

c. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati

dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang

yang bekerja dalam perusahaan.

d. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan

secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan.

e. Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual sederhana hingga yang mewah.


II. PEMBAHASAN
Pandangan seorang pemimpin Toyota terhadap Toyota Production System, yaitu sistem manajemen operasi untuk mencapai sasaran yaitu kualitas terbaik, biaya terendah, dan lead time terpendek dengan cara mendorong orang menuju ke sasaran. Dengan kata lain pihak manajemen berusaha melakukan kegiatan produksi yang efisien dan efektif dalam penggunaan sumber daya alam dan manusia nya.


Pemimpin yang dikembangkan adalah pemimpin dari bagian perusahaan juga, yang sudah lama dan mengerti benar sejarah dan budaya dari Toyota ini dari hari ke hari. Hal ini agar dapat menghilangkan konsep ketidakseimbangan ditempat kerja pada bagian eksekutif. Dengan demikian, posisi pihak wewenang peerusahaan menjadi cukup stabil.


Seorang pemimpin harus memberikan dampak yang luar biasa pada sebuah perusahaan. Bagaimana caranya seorang pemimpin bisa membawa budaya perubahan yang luar biasa untuk menyembuhkan atau memulihkan sebuah perusahaan yang sedang sakit. Oleh karena itu tanggung jawab pemimpin disini sangatlah tinggi.


Seorang pemimpin harus mempunyai elemen kritis dan budaya dari Genchi Genbutsu yang artinya memahami secara mendalam situasi sebenarnya secara detail dan para pemimpin harus menunjukkan kemampuan dan mengerti bagaimana pekerjaan diselesaikan di tingkat lantai pabrik Toyota. Jadi, tidak hanya sekedar membaca situasi. Melainkan memahami setiap permasalahan yang anda dan segera menanganinya dengan solusi-solusi yang tidak merugikan.


Selain itu, ajaran tentang kepemimpinan penting lainnya dari Toyota Way adalah upaya yang dilakukan untuk mendukung budaya yang menciptakan lingkungan organisasi pembelajar. Dengan istilah Deming, Toyota menggunakan ”kepatuhan pada tujuan” diseluruh elemen organisasi yang memberi dasar bagi kepemimpinan yang konsisten dan positif serta lingkungan untuk belajar. Dapat dikatakan kekurangan-kekurangan yang ada dala perusahaan adalah suatu metode pembelajaran untuk melakukan perbaikan yang lebih baik.

Penerapan Genchi Genbutsu dapat dengan mudah diikuti pada lantai produksi, hal ini juga berlaku pada eksekutif dan manajer yang harus melihat langsung, dan memahami benar situasi sebenarnya di tingkat pengerjaan. Inti utama dari filosofi Toyota adalah bahwa budaya harus mendukung orang dalam pekerjaannya.


Manajemen harus memperlihatkan komitmennya pada kualitas tiap hari. Budaya yang ingin diciptakan adalah mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja. Pada intinya, budaya yang ingin dibangun adalah kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi, dan mengajarkannya kepada orang lain.


Toyota Way melibatkan pembelajaran organisasi dari kesalahannya, menentukan akar penyebab dari permasalahan, menyediakan tindakan penanggulangan yang efektif, memberdayakan karyawan untuk mengimplementasikan tindakan tersebut, dan mempunyai proses untuk mentransfer pengetahuan baru kepada orang yang tepat. Prinsip yang utama adalah bagaimana mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengembangkan tindakan penanggulangan.


Toyota Way menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi (hansei) dan peningkatan berkesinambungan (kaizen). Kaizen, pada intinya merupakan sebuah pembelajaran sikap dan pola pikir dari semua pemimpin dan karyawan, sebuah sikap dari refleksi diri sendiri bahkan kritik pada diri sendiri, sebuah keinginan yang membara untuk berkembang. 


Sedangkan Hansei, yang berarti refleksi diri, tanggung jawab, dan pembelajaran organisasi. Dengan toyota mempunyai budaya terus berefleksi diri, maka Toyota akan mempunyai kesempatan untuk melihatnya tumbuh dan berkembang dalam cara baru. Jika seseorang mengakui telah melakukan kesalahan, mereka akan belajar dari kesalahan itu.


Perbedaan yang lain dapat dilihat dari budaya hansei (refleksi diri), yaitu untuk jujur mengakui kesalahan/kelemahan dan memperbaiki kelemahan. Para pekerja di Indonesia alangkah baiknya apabila lebih banyak membahas kelemahan dari pada keberhasilan, sehingga dapat dijadikan sebagai proses belajar untuk perbaiki diri dengan tujuan peningkatan yang lebih baik dan berkesinambungan. 


Para pekerja di Jepang juga merupakan seseorang yang Hard-working dan pantang menyerah. Disitu pula terdapat perbedaan dengan para pekerja di Indonesia yang bekerja untuk uang, sehingga kurang memperhatikan kualitas.


Setelah melihat profil buadaya organisasi perusahaan Toyota, sudah tentu terlintas dalam pikiran kita perbandingan antara perusahaan jepang dan perusahaan Indonesia dalam hal budaya organisasinya.


Untuk Jepang, pada dasarnya tiap pemimpin seharusnya dipilih berdasarkan kemampuan dan memahami pekerjaan yang akan dipimpinnya, tetapi di Indonesia kurang sifat mengajarkan kepada para bawahannya. Seperti salah satu budaya genchi genbutsu, tidak semua pegawai akan melihat masalah secara detail dan menyeluruh.


Masih banyak karyawan yang mempunyai komitmen yang kurang terhadap perusahaan dan cenderung ”cuek” dan tidak terlalu peduli terhadap profit perusahaan, karena kebanyakan pekerja di Indonesia bekerja hanya untuk uang. Dimana ada uang lebih, disitulah para pekerja akan bekerja lebih giat. Dimana ada iming-imingan uang, disitulah para pekerja akan berebut untuk menjadi posisi yang paling tinggi demi mendapatkan uang yang lebih banyak.

Selain itu, di jepang sangatlah menjunjung tinggi dua prioritas, yaitu mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja. Budaya prioritas kualitas dan keselamatan kerja inilah yang dijunjung tinggi oleh perusahaan di Jepang. 


Sedikit berbeda dengan di Indonesia, hanya faktor kualitas saja yang jauh lebih diutamakan, sedangkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja kurang diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dengan belum optimalnya pemakaian Alat Pelindung Diri pada para operator dan pekerja, yang dapat disebabkan pemberian pengetahuan oleh perusahaan pada pekerja juga sangat kurang, sehingga banyak pekerja yang ”menyepelekan” penggunaan alat-alat keselamatan kerja.


Sesuai dengan poin-poin yang dinyatakan S.P Robbin diatas , perusahaan Toyota memiliki kriteria seperti : antar anggota organisasi loyal kepada organisasi, pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif, nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.


III. PENUTUP


Kesimpulan
     Organisasi yang bertahan di masa depan adalah perusahaan yang memiliki budaya organisasi kuat. Menjunjung tinggi dua prioritas, yaitu mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja akan mendorong loyalitas antara karyawan dan pihak manajemen. 

     Perlu diciptakannya budaya organisasi yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap kegiatan perusahaan. Hal ini memerlukan peran penting pemimpin dalam mengelola kepuasan karyawan terhadap kinerja perusahaan. Diperlukan penanaman sifat karyawan yang menyatu dengan perusahaan, bahwasa nya tujuan perusahaan adalah tujuan anggotanya juga.


       Hal ini menjadi poin yang lebih unggul setelah kompetensi yang dimiliki masing-masing individu tercapai. Organisasi akan mengalami perubahan bentuk, namun secara keseluruhan pasti akan berciri sama. Tidak diragukan, organisasi akan cenderung memiliki model lebih adaptif atau hidup dibandingkan sebelumnya, yang diadopsi untuk tujuan tertentu.

Saran
       Menggantikan budaya lama dengan yang baru jika itu memang lebih baik terhadap kegiatan perusahaan. Meskipun untuk mengubah buadaya yang ada cukup sulit, namun hal tersebut dapat ditempuh dengann cara perlahan dan tidak harus mengubah buadaya yang ada secar keseluruhan melainkan memeperbaiki pada bagian-bagian yang diperlukan saja. Hal ini berkenaan dengan proses pembudayaan yang memakan waktu yang cukup lama dalam pembentukannya.

Langkah-Langkah Kegiatan Untuk memperkuat Budaya Organisasi suatu perusahaan diperlukan poin-poin sebagai berikut :

1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol






IV. Daftar Pustaka


Robbins, S. 1996. Perilaku Organisasi– Kontroversi– Aplikasi. Jilid II. Edisi
http://www.toyota.co.id/company/about/profile/                 
http://keluarzonanyaman.wordpress.com/2009/06/15/sistem-produksi-toyota/


Sabtu, 19 Februari 2011

PDE analisis font

Font Gungsuh”
Font ini akan otomatis terinstall bila kita menggunakan Ms.Office 2007
Gungsuh menggunakan karakter huruf korea.

Font Name:       Gungsuh
Family Name:    Gungsuh
Version:             5.00
Other Variants:  GungsuhChe
File Name:        batang.ttc
Authors:
Copyright:        (c) Copyright HanYang I&C Co.,LTD. 2000
Trademarks:     Gungsuh is a registered trademark of the Microsoft Corporation.
Font Vendor:    HanYang System
  








Kelebihan font gungsuh :
>> Mendukung penuh penulisan huruf korea.
>> Membuat teks lebih mudah dibaca dengan cara memberi spasi secara proposional  (Proportionally spaced).
>> Setiap garis tulisan memberikan kesan kesan yang lebih serius.
>> Memiliki detail-detail penulisan yang cukup mudah dibaca, terlebih jika dipakai dengan volume huruf yang cukup besar.

>> Metode font yang mengandung huruf CJK  ini juga menolong mencegah penularan virus. Pencegahan dilakukan  dengan membuat folder AUTORUN.INF dan di dalam folder AUTORUN.INF tersebut, buat 1 atau 2 file .txt Rename file .txt tersebut, ganti filenamenya jadi mengandung 2-3 huruf CJK (Chinese-japanese-Korea) Gunakan saja Character Map    dengan font Arial Unicode atau MingLiU atau Batang atau Gulim atau Gungsuh. Pokoknya font yang mengandung huruf CJK

Keberadaan file dalam folder tersebut menjamin folder tersebut tidak bisa dihapus. Huruf CJK akan mempersulit pembuat virus yang mengandalkan VBScript karena    VBScript tidak support Unicode.

Kelemahan :
>> volume teks dari huruf ini cukup besar. Karena itu spasi baris menjadi besar sehingga pengetikan akan cenderung boros page untuk suatu ukuran huruf standar dibanding times new roman dan sejenisnya.
>> Penggunaan huruf ini menjadi tidak umum untuk kita gunakan karena cukup menyulitkan bagi  orang-orang yang sudah terbiasa dengan huruf-furuf alphabet.


Font Wingdings”
Font ini memberikan gambar menarik, salah satu jenis yang kita bicarakan disini adalah  Wingdings, karena masih banyak karakter lain yang sejenis seperti ini (turunan dari huruf wingdings).

















Kelebihan :
>> Salah satu kelebihan menggunakan simbol dalam True Type font (seperti Wingdings) adalah resolusinya tidak berubah meskipun kita memperbesar simbol tersebut.
>> Simbol (gambar) yang digunakan bersifat unik.

Kelemahan :
>> Jenis huruf seperti ini terlalu boros spasi, sehingga penulisan dengan huruf ini justru akan banyak memakan page.
>> Jarak spasi antar karakter cukup besar.
>> Penggunaan karakter khusus seperti ini akan sangat sulit dibaca dan dipahami, karena berupa rangkaian simbol-simbol yang mungkin bermakna khusus.




Font Webdings”
Sama hal nya dengan wingdings, font ini memberikan gambar menarik, salah satu jenis yang kita bicarakan disini adalah  Wingdings, karena masih banyak karakter lain yang sejenis seperti ini (turunan dari huruf wingdings). 









Kelebihan :
>> Salah satu kelebihan menggunakan simbol dalam True Type font (seperti Webdings) adalah resolusinya tidak berubah meskipun kita memperbesar simbol tersebut.
>> Simbol (gambar) yang digunakan bersifat unik.

Kelemahan :
>> Jenis huruf seperti ini terlalu boros spasi, sehingga penulisan dengan huruf ini justru akan banyak memakan page.
>> Jarak spasi antar karakter cukup besar.
>> Penggunaan karakter khusus seperti ini akan sangat sulit dibaca dan dipahami, karena berupa rangkaian simbol-simbol yang mungkin bermakna khusus.

Senin, 10 Januari 2011

~PENGAWASAN~

1) Pengertian PENGAWASAN :
Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak (Suyamto)

2) Fungsi pengawasan diantaranya, yaitu :

a.Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda.

b.Akuntansi,pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas peru bahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannyasejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.

c.Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah sampai kepada mereka, dan

d.Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menetukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga profesional.

3) Di bawah ini merupakan Maksud & Tujuan pengawasan, yaitu :

1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru
3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.
4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan).
5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

*Pengawasan Aktif dan Pasif yaitu :
~ Pengawasan Aktif ( dekat) Merupakan jenis pengawasan yang dilaksanakan ditempat kegiatan yang bersangkutan
~ Pemgawasan Pasif, yaitu Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran


Nama : Doni Jaya Budiman
NPM  : 32110139
Kelas: 1DB21

~MANAJEMEN KONFLIK~

1) Manajemen Konflik

Definisi manajemen konflik :
*Menurut Nardjana konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

*Menurut Killman dan Thomas, konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dekemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993,p.4)

*Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhon, Hunt, dan Osborn yang dimaksud dengan konflik (dalam ruang lingkup organisasi) adalah : conflict is a situation which two or more people disagree over issues of organisational substance and/or experience some emotional antagonism with one another. Kurang lebih memiliki arti bahwa konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan / atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.

*Menurut Stoner konflik organisasi adalah mencakup ketidakpastian soal alokasi sumberdaya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian. (Wahyudi,2006:17)

*Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai :
a.Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.
b.Keadaan atau perilaku yang bertentangan (Pickering,2001).




2) Sumber-sumber konflik :

**Konflik dalam diri in dividu (intraindividual conflict)**
*A. Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict)*
Menurut wijono (1993, p.7-15), ada 3jenis kkonflik yang berkaitan dengan tiga tujuan yang hendak di capai ( goal conflict ),yaitu :

a.Approach-approach conflict, dimana ornang di dorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuan tujuan yang di capai saling terpisah satu sama lain.

b.Approach-approach conflict, dimana orang di dorong untuk melalukan pendekatan terhadap persoalan persoalan yang mengacu pada satu tujuan pada waktu yang sama di dorong untuk melakukan terhadap persoalan persoalan tersebut dan tujuan nya dapat mengadung nilai nilai positif dan negatif bagi orang yang mengalami konflik tersebut.

c.Avoidance-Avoidance conflict, dimana ornang di dorong untuk menghindari dua tau lebih hal yang negatif tetapi tujuan tujuan yang di capai saling terpisah satu sama lain.

Dalam hal ini, approach-approach conflict merupakan jenis konflik yang mempunyai resiko paling kecil dan mudah di atasi, serta akibatnya tidak begitu fatal.

*B.  Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius*
Konflik seringkali terjadi karena adanya perbedaan peran dan ambigius dalam tugas dan tanggung jawab terhadap sikap-sikap, nilai-nilai dan harapan-harapan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.
Filley and House memberikan kesimpulan atas hasil penyelidikan kepustakaan mengenai konflik peran dalam organisasi, yang dicatat melalui indikasi-indikasi
Dipengaruhi oleh tempat variabel pokok yaitu :
1. Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran.
2. Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa membuat tekanan-tekanan dalam pekerjaan.
3. Memiliki kemampuan untuk mentolelir stres.
4. Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi konflik yang muncul dalam organisasi (Wijono,1993,p.15).



3) Srategi mengatasi konflik dalam diri individu (intraindividual conflict)
Menurut Wijono (1993:42-66),untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tujuh srategi yaitu :

1. Menciptakan kontak dan membina hubungan
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan peneimaan
3. Menumbuhkan kemampuan / kekuatan diri sendiri
4. Menentukan tujuan
5. Mencari beberapa alternatif
6. Memilih alternatif
7. Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

Menurut Wijono (1993:66-112) untuk mengatasi konflik dalam diri in dividu diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu :
1.   Strategi kalah-kalah (lose-lose strategy)
Berorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai penengah.
Konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu :

A. Arbitrasi (arbitration)
Arbitrasi merupakan prosedur dimana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.

B.  Mediasi (mediation)
Mediasi digunakan oleh mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh arbriator,karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang betikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.

2.   Strategi menang-kalah (win-lose strategy)
Dalam strategi saya menang anda kalah (wind lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan wind-lose strategy (Wijono,1993:44), dapat melalui :

A. Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task independence)

B.  Taktik-taktik penghalusan dan damai yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas bidang kerja (jurisdictional ambiquity)

C.  Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-in formasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komunikasi (communication barriers)

D. Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual traits).

E.  Taktik-taktik ysng berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources) secara optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Strategi menang-menang (win-win strategy)
Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya ekedar memojokkan orang.
Strategi menang-menang jarang dipergunakan dalam organisasi dan industri, tetapi ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat dipergunakan sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu :

a.Pemecahan masalah terpadu (integrative problema solving) usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.
b.Konsultasi proses antar pihak (inter-party process consultation) dalam penyelesaian melalui konsultasi proses, biasanya ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya tidak mempunyai kewenangan untuk menyelsaikan konflik dengan kekuasaan atau menghakimi.


Nama : Doni Jaya Budiman
NPM  : 32110139
Kelas: 1DB21

~ KEPEMIMPINAN~

1) Pengertian Kepemimpinan :

Beberapa pengertian diantaranya ( Komaruddin , 1990) :

*Menurut Ordway Tead
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang  agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan.

*Menurut George R. Terry
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok.

*Menurut Kheit Davis
Kepemimpinan adalah faktor kemanusiaan yang mengikat kelompok menjadi satu dan mendorongnya menuju tujuan.
Dari beberapa pengertian kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemauan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.

2) Teori kepemimpinan, diantaranya :

a.Teori sifat kepemimpinan
Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia menjadi seorang pemimpin.

b.Teori Path-Goal
Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path-Goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan , kepuasan dan pelaksanaan kerja.

c.Teori sifat
Teori ini merupakan analisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bisa diteliti dari kemimpinan yaitu : kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri.

d.Teori kelompok
Teori beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuannya dengan melalui pertukaran positif antara pimpinan dan bawahan.
Teori x dan y dari Mc Douglas

3) Teori x dan y dari Mc.Douglas :

*Teori X
Teori x menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Individu yang berperilaku teori x mempunyai sifat : tak suka dan berusaha menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering kurang cerdas.

Keuntungan teori x :
Karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi.

Kelemahan teori x :
Karyawan malas,
Berperasaan irrasional,
Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin.

*Teori Y
Teori y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Individu yang berperilaku teori y mempunyai sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar.
Contoh orang dengan teori y : manajer yang berorientasi pada kinerja.

Keuntungan teori y :
Pekerja menunjukkan kemampuan pengaturan diri,
Tanggung jawab,
Inisiatif diri,
Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan.

Kelemahan teori y :
Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut kepada perusahaan.


Nama : Doni Jaya Budiman
NPM  : 32110139
Kelas: 1DB21

Minggu, 09 Januari 2011

Tugas 1

Tugas I

Nama : Doni Jaya Budiman
NPM : 32110139
Kelas : 1DB21

A. Pengertian Manajemen :


1. Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Merupakan suatu proses karena ada titik awal yang dilakukan sampai hal yang dimaksud terselesaikan. Dapat juga dikatakan bahwa manajemen adalah sebagai kesatuan proses.


2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, merupakan suatu kumpulan dari orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Jadi, bukan sembarang kolektivitas atau kumpulan orang – orang, melainkan kumpulan orang yang saling bekerja sama atas satu tujuan yang ingin dicapai.


3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art), melihat bagaimana aktivitas manajemen di hubungkan dengan prinsip – prinsip manajemen. Sebagai ilmu karena dapat dipelajari. Sebagai seni karena membutuhkan perasaan yang peka dalam suatu pengambilan keputusan yang tepat. Perasaan ini akan semakin terasah dengan akumulasi dari pengalaman manajemen orang tersebut.


B. Manajemen dibagi menjadi tiga golongan :


1. Manajemen lini atau manajemen tingkat pertama, yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, contohnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik, pengawas teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya. Pada tingkatan ini manajer berhubungan langsung dengan bawahan.


2. Midle manager (manajemen menengah) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan di dalam organisasi. Dikatakan demikian karena manajer menengah juga bertugas mengarahkan kegiatan manager lain, juga mengarahkan kegiatan – kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi. Contohnya kepala bagian yang membawahi kepala seksi, kepala devisi, dan lain sebagainya, hal ini sering disebut rangkap jabatan.


3. Manajemen puncak (Top manager), terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya. Contohnya presiden direktur, wakil direktur, sekertaris perusahaan, kepala perwakilan dan sebagainya.


C. Tiga aliran manajemen, yaitu :


1. Aliran klasik. Yaitu:

~Manajemen ilmiah, di populerkan oleh Frederick winslow taylor dalam bukunya yang berjudul principles of scientific management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan”.

~Teori organisasi klasik (teori administratif), mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Awal abad ke-20, seorang industrian Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen yang terdiri dari merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.


2. Aliran perilaku (era manusia social) yang ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school). Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone. Eksperimen hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenos.


3. Aliran ilmu manajemen / sains manajemen teori kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang di juluki “Whiz Kids”. Kemudian para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company (1940-an) ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.